PENGUKIR KARYA HATI
SELAMAT DATANG di Blog sederhanaku yang berisikan kumpulan Inspirasi dalam bentuk tulisan. Dari fiksi hingga nonfiksi. Dari Artikel, opini, curahan hati, puisi, prosa, cerpen, dan karya sastra lainnya.
Jumat, Februari 24, 2012
Senin, Januari 10, 2011
ANGAN SEBELAH MATA
Tidak !
Tak akan ku biarkan tiap helai pekat di punggungku
sekedar lambungkan diri menembus hitam
langit-langit semu imajinasi malam
Benar
Hanyalah aku segumpal kekonyolan
coba mengangkasa
dengan sepenggal sayap-sayap gagak
Injak !
sekalian tapaki
kepala hingga wajah hina ini
dengan kebanggaan diri dari seperangkat ego-egomu
Ya, silahkan
ludahi bila perlu kumal sosok ini
dengan kebanggaan tutur angkuh
lalu corengkan
dengan kotoran dari dubur kemunafikanmu
Namun
ingatlah suatu masa
akan balik ku torehkan tiap-tiap najis serapahmu
dengan semu angan-anganku
Selasa, November 09, 2010
HILANG
Walau
telah lampau berlalu diri karam
hingga kelu
degup hati kian kelam tenggelam
lalu kaku
tiap ruas iga melebur karang
namun relung
masih merindu rona rasa yang hilang
telah lampau berlalu diri karam
hingga kelu
degup hati kian kelam tenggelam
lalu kaku
tiap ruas iga melebur karang
namun relung
masih merindu rona rasa yang hilang
Label:
PUISI SAJAK DAN SYAIR
Minggu, Oktober 31, 2010
ABAIKAN
Adakah selalu kau terhujam vonis menyaru duri?
Yakinlah
Dara manis tiada pantas lirih terajam perih
Tiada perlu asam lambung hati cerna segala caci
Muntahkan saja
hingga terpuaskan melega semua benci...
Yakinlah
Dara manis tiada pantas lirih terajam perih
Tiada perlu asam lambung hati cerna segala caci
Muntahkan saja
hingga terpuaskan melega semua benci...
Label:
PUISI SAJAK DAN SYAIR
Senin, Oktober 18, 2010
DENGAR
Yakinlah
selalu akan ada sepasang ruang dengar
yang tergetarkan menggema
oleh jerit serak lirih penghuni relung-mu
di palung terdalam...
selalu akan ada sepasang ruang dengar
yang tergetarkan menggema
oleh jerit serak lirih penghuni relung-mu
di palung terdalam...
Label:
PUISI SAJAK DAN SYAIR
Sabtu, Agustus 28, 2010
KEPAK LIRIH
Kepak sayap jiwamu menghembus sunyi
Merekahlah selalu bilur-bilur perih
Bagai kau cipta sendiri
gurat noktah merah menyayat lirih...
Jadi,
sampai kapan tembok itu kau pertinggi?
Merekahlah selalu bilur-bilur perih
Bagai kau cipta sendiri
gurat noktah merah menyayat lirih...
Jadi,
sampai kapan tembok itu kau pertinggi?
Langganan:
Postingan (Atom)